Powered By Blogger

Rabu, 02 Februari 2011

BIBIT DAN BUDIDAYA KEPITING BAKAU

Makassar, pebruari 2011










Anda butuh bibit kepiting?

Hub: 085255451313. Malik (E-mail: malikumi@yahoo.com)

Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Mengingat permintaan pasar ekspor akan kepiting bakau yang semakin meningkat dari tahun ke tahun maka usaha ekstensifikasi budidaya kepiting bakau mulai dirintis di beberapa daerah.

Sebagai komoditas ekspor kepiting memiliki harga jual cukup tinggi baik dipasaran lokal maupun luar negeri, namun tergantung pada kualitas kepiting (ukuran tingkat kegemukan). Penggemukan kepiting dapat dilakukan terhadap kepiting bakau jantan dan betina dewasa tetapi dalam keadaan kosong/kurus. Untuk dapat menghasilkan kepiting yang gemuk diperlukan waktu yang cukup pendek yaitu 10 - 20 hari. Harga jual kepiting gemuk menjadi lebih tinggi dengan demikian dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani.

1. TEKNIK BUDIDAYA PEMBESARAN

Faktor teknik yang perlu diperhatikan untuk menunjang keberhasilan budidaya pembesaran kepiting, antara lain :

a. Pemilihan Lokasi Budidaya

Pemilihan lokasi budidaya harus tepat secara teknis operasional dengan mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut :

1. Mutu air cukup baik

- Salinitas 15 - 30 ppt

- pHair 7 - 8

- Suhu 25 - 30 C

- Kandungan O >3 ppm

2. Mudah diawasi

3. Substrat dasar tambak adalah lumpur berpasir

4. Untuk sistem karamba harus terhindar dari pengaruh banjir dan mudah terjangkau oleh pasang surut.

5. Merupakan wilayah penangkapan kepiting

b. Tempat Pemeliharaan

Tempat pemeliharaan kepiting bisa berupa tambak, kurungan bambu, waring, maupun bak beton. Untuk tempat pemeliharaan kepiting yang berasal dari kurungan bambu (karamba) disarankan berukuran 1,5x1x1meter atau 2x1x1meter, hal ini bertujuan memperrmudah pengelolaannya terutama pada waktu mengangkat karamba diwaktu panen.

c. Pemilihan Benih

Kesehatan benih merupakan satu diantara faktor yang menunjang keberhasilan dalam usaha penggemukan kepiting. Oleh sebab itu pemilihan dan pengelolaan benih harus benar dan tepat. Kesehatan benih juga bisa dilihat dari kelengkapan kaki-kakinya. Hilangnya capit akan berpengaruh pada kemampuan untuk memegang makanan yang dimakan serta kemampuan sensorisnya. Walaupun pada akhirnya setelah ganti kulit maka kaki yang baru akan tumbuh tetapi hal ini memerlukan waktu, belum lagi adanya sifat kanibalisme kepiting, sehingga kepiting yang tidak bisa jalan karena sedang ganti kulit sering menjadi mangsa kepiting lainnya. Untuk itu maka harus dipilih benih yang mempunyai kaki masih lengkap. Benih kepiting yang kurang sehat warna karapas akan kemerah-merahan dan pudar serta pergerakannya lamban.

d. Pengangkutan Benih

Walaupun kepiting bakau merupakan hewan yang tahan terhadap perubahan lingkungan namun cara pengangkutan yang salah bisa menyebabkan kematian dalam jumlah banyak. Pengangkutan benih sebaiknya dilakukan sewaktu suhu udara rendah dan kurang sinar matahari. Terpaparnya benih kepiting oleh sinar matahari bisa menimbulkan dehidrasi yang pada akhirnya cairan dalam tubuh kepiting akan keluar semuanya sehingga menyebabkan kematian. Tingginya kematian benih setelah sampai tempat tujuan biasanya disebabkan karena benih yang dibeli memang sudah lemah akibat sudah ditampung beberapa hari oleh pedagang pengumpul. Biasanya kematian kepiting terjadi setelah hari ke-4 dalam penampungan tanpa air. Wadah yang dipakai dalam pengangkutan kepiting sebaiknya tidak menyebabkan panas dan letakkan kepiting dalam posisi hidup. Wadah sterofoam dengan panjang 1 m dan lebar 60 cm dapat menyimpan benih sebanyak 100 - 150 ekor untuk benih yang diikat.Lakukan penyiraman sebanyak 2 - 3 kali penyiraman dengan air berkadar garam 10 - 25 ppt, selama pengangkutan 5 - 6 jam.

2. PENEBARAN

Penebaran kepiting dilakukan pada pagi atau sore hari lokasi tambak. Benih kepiting yang ditebarberukuran berat 18-20 ekor/Kg. Tambak dengan luas 1 hA bisa diberi 5000 ekor.

3. PEMELIHARAAN

Kegiatan dalam pemeliharaan setelah penebaran dilakukan :

o Pemberian pakan keong lebih diutamakan dalam bentuk segar 2 kali sehari yaitu pagi dan sore/malam hari.

o Penggantian air dilakukan bila terjadi penurunan kualitas air.

o Sampling dilakukan setiap 5 hari untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan dan kesehatan kepiting.

Dengan pengelolaan pakan yang cermat, cocok dan tepat jumlah maka dalam tempo 10 hari pertumbuhan kepiting bisa diketahui.

4. PEMANENAN

Untuk memanen kepiting digunakan alat berupa seser baik untuk tujuan pemanenan total maupun selektif. Pelaksanaan panen harus dilakukan oleh tenaga terampil untuk menangkap dan kemudian mengikatnya. Selain itu tempat dan waktu penyimpanan sebelum didistribusikan kepada konsumen menentukan kesegaran dan laju dehidrasi karena kehilangan berat sekitar 3 - 4% dapat menyebabkan kematian.

dari berbagai sumber.

Anda butuh bibit kepiting? Hub: 085255451313. Malik

Anda butuh bibit kepiting?

Hub: 085255451313. Malik (E-mail: malikumi@yahoo.com)

Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Mengingat permintaan pasar ekspor akan kepiting bakau yang semakin meningkat dari tahun ke tahun maka usaha ekstensifikasi budidaya kepiting bakau mulai dirintis di beberapa daerah.

Sebagai komoditas ekspor kepiting memiliki harga jual cukup tinggi baik dipasaran lokal maupun luar negeri, namun tergantung pada kualitas kepiting (ukuran tingkat kegemukan). Penggemukan kepiting dapat dilakukan terhadap kepiting bakau jantan dan betina dewasa tetapi dalam keadaan kosong/kurus. Untuk dapat menghasilkan kepiting yang gemuk diperlukan waktu yang cukup pendek yaitu 10 - 20 hari. Harga jual kepiting gemuk menjadi lebih tinggi dengan demikian dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani.

1. TEKNIK BUDIDAYA PEMBESARAN

Faktor teknik yang perlu diperhatikan untuk menunjang keberhasilan budidaya pembesaran kepiting, antara lain :

a. Pemilihan Lokasi Budidaya

Pemilihan lokasi budidaya harus tepat secara teknis operasional dengan mempertimbangkan beberapa aspek sebagai berikut :

1. Mutu air cukup baik

- Salinitas 15 - 30 ppt

- pHair 7 - 8

- Suhu 25 - 30 C

- Kandungan O >3 ppm

2. Mudah diawasi

3. Substrat dasar tambak adalah lumpur berpasir

4. Untuk sistem karamba harus terhindar dari pengaruh banjir dan mudah terjangkau oleh pasang surut.

5. Merupakan wilayah penangkapan kepiting

b. Tempat Pemeliharaan

Tempat pemeliharaan kepiting bisa berupa tambak, kurungan bambu, waring, maupun bak beton. Untuk tempat pemeliharaan kepiting yang berasal dari kurungan bambu (karamba) disarankan berukuran 1,5x1x1meter atau 2x1x1meter, hal ini bertujuan memperrmudah pengelolaannya terutama pada waktu mengangkat karamba diwaktu panen.

c. Pemilihan Benih

Kesehatan benih merupakan satu diantara faktor yang menunjang keberhasilan dalam usaha penggemukan kepiting. Oleh sebab itu pemilihan dan pengelolaan benih harus benar dan tepat. Kesehatan benih juga bisa dilihat dari kelengkapan kaki-kakinya. Hilangnya capit akan berpengaruh pada kemampuan untuk memegang makanan yang dimakan serta kemampuan sensorisnya. Walaupun pada akhirnya setelah ganti kulit maka kaki yang baru akan tumbuh tetapi hal ini memerlukan waktu, belum lagi adanya sifat kanibalisme kepiting, sehingga kepiting yang tidak bisa jalan karena sedang ganti kulit sering menjadi mangsa kepiting lainnya. Untuk itu maka harus dipilih benih yang mempunyai kaki masih lengkap. Benih kepiting yang kurang sehat warna karapas akan kemerah-merahan dan pudar serta pergerakannya lamban.

d. Pengangkutan Benih

Walaupun kepiting bakau merupakan hewan yang tahan terhadap perubahan lingkungan namun cara pengangkutan yang salah bisa menyebabkan kematian dalam jumlah banyak. Pengangkutan benih sebaiknya dilakukan sewaktu suhu udara rendah dan kurang sinar matahari. Terpaparnya benih kepiting oleh sinar matahari bisa menimbulkan dehidrasi yang pada akhirnya cairan dalam tubuh kepiting akan keluar semuanya sehingga menyebabkan kematian. Tingginya kematian benih setelah sampai tempat tujuan biasanya disebabkan karena benih yang dibeli memang sudah lemah akibat sudah ditampung beberapa hari oleh pedagang pengumpul. Biasanya kematian kepiting terjadi setelah hari ke-4 dalam penampungan tanpa air. Wadah yang dipakai dalam pengangkutan kepiting sebaiknya tidak menyebabkan panas dan letakkan kepiting dalam posisi hidup. Wadah sterofoam dengan panjang 1 m dan lebar 60 cm dapat menyimpan benih sebanyak 100 - 150 ekor untuk benih yang diikat.Lakukan penyiraman sebanyak 2 - 3 kali penyiraman dengan air berkadar garam 10 - 25 ppt, selama pengangkutan 5 - 6 jam.

2. PENEBARAN

Penebaran kepiting dilakukan pada pagi atau sore hari lokasi tambak. Benih kepiting yang ditebarberukuran berat 18-20 ekor/Kg. Tambak dengan luas 1 hA bisa diberi 5000 ekor.

3. PEMELIHARAAN

Kegiatan dalam pemeliharaan setelah penebaran dilakukan :

o Pemberian pakan keong lebih diutamakan dalam bentuk segar 2 kali sehari yaitu pagi dan sore/malam hari.

o Penggantian air dilakukan bila terjadi penurunan kualitas air.

o Sampling dilakukan setiap 5 hari untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan dan kesehatan kepiting.

Dengan pengelolaan pakan yang cermat, cocok dan tepat jumlah maka dalam tempo 10 hari pertumbuhan kepiting bisa diketahui.

4. PEMANENAN

Untuk memanen kepiting digunakan alat berupa seser baik untuk tujuan pemanenan total maupun selektif. Pelaksanaan panen harus dilakukan oleh tenaga terampil untuk menangkap dan kemudian mengikatnya. Selain itu tempat dan waktu penyimpanan sebelum didistribusikan kepada konsumen menentukan kesegaran dan laju dehidrasi karena kehilangan berat sekitar 3 - 4% dapat menyebabkan kematian.

dari berbagai sumber.

Anda butuh bibit kepiting? Hub: 085255451313. Malik